Sabtu, 24 Oktober 2009

Taman Wisata Mekarsari

Saya harap anda masih ingat dengan Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang yang sedang saya promosikan untuk mendukung pariwisata Pandeglang. Keindahan pesona alam Indonesia tidak terbatas hanya Pandeglang saja.

Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu objek wisata yang ada di daerah Jawa Barat dan masih tetangaan dengan Pandeglang.

Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia, khususnya jenis buah-buahan unggul yang dikumpulkan dari seluruh daerah di Indonesia, sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum. Dengan tidak melupakan kampanye Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang untuk mendukung program Pemkab Pandeglang dalam mempromosikan objek wisata yang ada di sana.

Rabu, 21 Oktober 2009

New Business Models For Newspapers

After years of decline, the journalism profession needs to step forward with new models to pay homage to the past and ensure the future. It is time to consider new revenue opportunities that scale so investigative journalists can do what they do best. Learning from successful models in other industries is a reasonable starting place.

A famous business model was initially laughed out of the boardroom. Literally, the CEO said he was going to change a very old established industry, raise the price per unit by 500% and change the distribution method. And he would not invest the standard 10% in advertising, he would invest 1%. People would come to him. The guffaws were from Maxwell House and Howard Shultz of Starbucks was the CEO.

Another famous case involves Dennis Carter. Dennis worked at a manufacturer midway in the supply chain squeezed by channel and distribution costs. Demands for more power at less cost generated a lot of spreadsheets. A marketing manager, Dennis evaluated business models and requested senior management to not only invest the equivalent of one factory's production in their brand, but create a jingle. As one can imagine, it did not go over well at first, but ultimately, Intel Inside was born.

Senin, 19 Oktober 2009

Kesenian Khas Masyarakat Adat Cisungsang

Masyarakat adat Cisungsang bermukim di kaki gunung Halimun. Lokasinya dikelilingi oleh empat desa adat lainnya yaitu desa Cicarucub, Bayah, Citorek, dan Cipta Gelar. Secara admministratif, masyarakat adat Cisungsang berada di bawah kecamatan Cibeber, kabupaten Lebak. Waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menuju ke desa adat Cisungsang dari kota Rangkasbitung, kabupaten Lebak adalah 5 jam.

Bila perjalanan dimulai dari kota Serang, ibu kota provinsi Banten, jarak tempuhnya sekitar 200 kilometer. Nama masyarakat adat Cisungsang pada awalnya berasal dari nama salah satu sungai yang mengalir dari Talaga Sangga Buana. Talaga ini mengalir ke sembilan sungai yaitu sungai Cimadur, Ciater, Cikidang, Cisono, Ciberang, Cidurian, Cicatih, Cisimeut, dan Cisungsang. Masyarakat adat Cisungsang dipimpin oleh seorang kepala adat dan sehari-harinya menggunakan bahasa Sunda. Sebagian besar masyarakat adat Cisungsang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian dan perdagangan.

Masyarakat adat Cisungsang menganut agama Islam namun sebagian besar lebih percaya atau lebih meyakini pada hukum adat, yang ditandai dengan adanya wangsit dari Karuhun melalui kepala adat (Abah Usep). Ada beberapa perbuatan/dosa yang melanggar hukum adat diantaranya Lukun Lima, Lukun Tujuh, dan Lukun Salapan.

Beberapa jenis kesenian berkembang di masyarakat adat Cisungsang. Beberapa di antaranya adalah Angklung Buhun, Dogdog Lojor, Sisindiran/Pantun, Ngagondang, Wayang Golek, Ujungan (terdiri atas Hoe Ageung, Hoe Alit dan Golok), Silat Baster (diiringi pencak silat tarik kolot), Rengkong, Celempung (yaitu alat musik dari bambu yang dimainkan dengan cara dipukul dengan telapak tangan), Karinding, dan Betok (yaitu bass dari bambu yang dimainkan dengan cara ditiup). Ayo kita promosikan kenali dan kujungi objek wisata di Pandeglang untuk memajukan Pandeglang dalam hal Pariwisatanya.

source:www.banten-culture-tourism.com

Jumat, 16 Oktober 2009

Dua Rumah di Pandeglang Ambruk Akibat Gempa

Lebak (ANTARA News) - Dua rumah di Kabupaten Pandeglang, Banten, ambruk akibat guncangan gempa di baratlaut Ujungkulon yang berkekuatan 6,4 skala richter (SR) Jumat pukul 16.52 WIB.

"Gempa ini tidak memakan korban jiwa, namun dua rumah warga ambruk," kata Mulyana (35) warga Pandeglang, saat dihubungi ANTARA, Jumat malam.

Dia mengatakan, kedua rumah yang ambruk itu terjadi di Kampung Kadu Tokek RT 01/14, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.

Kedua rumah itu milik Bahrudin dan Jaya, katanya.

Namun demikian, kata dia, beruntung pemilik rumah itu sedang berada di luar rumah sehingga mereka selamat dari guncangan gempa tersebut.

"Saya kira jika dia berada di rumah dipastikan menjadi korban gempa," kataanya.

Sementara itu, warga pesisir Kecamatan Panimbang sampai Ujungkulon, hingga saat ini mereka memilih di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.

"Saya masih takut berada di rumah," kata Nani (35) warga Panimbang, saat dihubungi, di Rangkasbitung, Jumat sore.

Selasa, 13 Oktober 2009

Kontes SEO Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang.

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang ini ditulis di sela-sela kelelahan melakukan optimasi di kontes seo terberat dan paling panas tahun 2009, dimana pemenang kontes seo (sementara) dari awal lomba sulit untuk digoyahkan. Kontes tersebut yaitu Kontes SEO Stop Dreaming Start Action sebagai pemula saya mencoba mengikuti juga Kontes SEO Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang.

Kontes seo terbaru yang mempertandingkan keyword Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Berikut berita yang dikutip dari cintapandeglang.com tentang Kontes SEO Tersebut. Saya hanya berbagi Informasi tentang Kontes SEO Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang tersebut, dan kalau tanpa disengaja halaman blog ini bisa masuk ke rangking seratus besar mungkin kebetulan saja.

Senin, 12 Oktober 2009

Pandeglang Makin Memanas

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang. Sedikit mengajak anda berjalan-jalan ke daerah objek wisata di pandeglang yang sudah tentu kita tau pandeglang mempunyai beragam keindahan alam yang eksotis seakan menggugah keinginan kita untuk bersantai ria bersama keluarga.

Pada artikel pengenalan pandeglang ini saya akan mencoba membahas nya sedikit berbeda, saya akan mencoba membawa anda semua seakan berjalan-jalan bersama di beberapa tempat pariwisata yang ada di pandeglang, kita sebut saja pantai carita, pantai tanjung lesung dengan keindahan pasir putih nya dan beberapa yang lain tentunya juga akan mengugah selera bersantai anda. Nah tanpa basa-basi mari kita berjalan-jalan sejenak menikmati wisata pandeglang ini. Salah satu objek wisata yang paling saya suka adalah Pantai Tanjung Lesung.

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang Pantai Tanjung Lesung.

Pantai Tanjung Lesung yang mempunyai keindahan alam bahari nya serta panorama alam pantai pasir putih yang membentang luas ini yang sangat cocok untuk bersantai ditemani sinar matahari yang cerah dan juga sangat pas sekali bagi para wisatawan yang senang dengan olahraga air seperti snorkling, diving dan jetsky. Objek wisata tanjung lesung ini terletak di sebelah barat nya pandeglang, pada bagian utara tanjungnya terdapat daerah perbukitan yang tidak begitu curam.

Pada objek wisata pandeglang Tanjung lesung terdapat juga daerah laut yang yang menjorok kepantai atau juga daerah yang membentuk lagoon, jika dilihat daerah tersebut mempunyai luas sekitar 12Ha dengan kondisi air yang jernih dan tenang. Nah bagi pecinta olah raga air langsung deh bersenang-senang menikmati tantangan yang disuguhkan dan bagi keluarga yang ingin menikmati indah nya pantai serta bermain air tempat ini sungguh tepat sekali untuk di kenali dan di kunjungi. Pada wisata pandeglang ini pun tersedia berbagai penginapan atau resort dumulai dari yang mewah dengan fasilitas yang sangat kumplit sampai penginapan sederhana berada di pesisir pantai nya.

Kamis, 08 Oktober 2009

Asal Usul Kota Pandeglang Versi Legenda

Siapa orang Indonesia yang tidak kenal Pandeglang hayo! Tempat wisata yang asyik di Indonesia dan wajib dijadikan tempat liburan anda hehe. Sekrang ayo kita lihat asal usul kota pandeglang itu seperti apa.Hm..ini bahasanya emang rada aneh hehe. Jadi klo dah baca jangan lupa kenali dan kunjungi objek wisata di pandeglang.

Dikutip dari cintapandeglang.com.

Jaman baheula aya hiji putri, kakasihna Nyi Putri Grayati, calikna di sisi walungan Cilemer. Unggal peuting upama caang bulan, Nyi Putri sok ngadon ngebak ka talaga Cilampungan, nu caina herang ngagenclang.

Sakali mangsa keur jongjon Nyi Putri ngebak, ujug-ujug reup poek mongkleng butarajin, teu katembong curuk-curuk acan,bulan kahalangan ku mega hideung. Nyi Putri ngaraos heneg lain dikieuna. Keur jongjon ngahuleng, kecemplung aya buah kai murag ka pajuneunana, rupana koneng, herang lir emas sinangling. Nyi Putri beuki kacida hemengeunana, manahna ngadak-ngadak ratug. Keur kitu ngong aya sora tan katingalan, miwarang putri nuang eta buah kai.
Nyi Putri hemar-hemir, ewed salebeting manah, ditumutkeun kumaha, teu ditumutkeun kumaha; tapi tungtungna mah teu baha, buah teh dicandak teras dituang. Barang geus seep ujug-ujug bray aya cahaya ngagebray. Katingalieun ku Nyi Putri dina eta cahaya aya nonoman neuteup ka anyeunna bari ngayak imut. Ngan sakeudeung tembongna eta cahaya teh, les leungit deui. Nyi Putri ngahuleng ngemut-ngemut kayadian anu sakitu ahengna. Bulan caang deui, ngempray saperti tadi. Geus kitu anyeunnamulih. Heuleut sawatara lilana ti harita Nyi Putri bobot, sarta barang geus datang kana mangsana brol babar, putrana kembar, pameget duanana, kasep teu aya tandingna jeung sarupa deuih. Nyi Putri deudeuh asih pisan ka putra kembarna; dina manahna geus teu sak deui, anu katingali ku anjeunna dina cahaya bareto teh ramana eta murangkalih ti bangsa dewa.

Para putrana kacida lingsigna, sarta beuki ageung beuki kasep. Sakali mangsa Nyi Putri amengan ka talaga Cilampungan, putrana duanana dicandak. Kabeneran aya manuk eunteup dina dahan kai, opat ngarendeng; nu dua galede, nu dua deui laleutik. Kataringalieun ku murangkalih tea, tuluy ditaroskeun ka ibuna. Ku ibuna dicarioskeun, jen eta manuk teh, nu galede indung-bapana, ari nu laleutik anakna. Para putra sasauran naros: ,,Manuk oge geuning barogaeun indung bapa; ari abdi duaan ngan boga indung wungkul. Di mana ari bapa abdi? Upami parantos pupus, di mana kuburanana,upami jumeneng keneh, naha tara sumping ka urang?” Nyi Putri Grayati nyeblak manah ngadangu piunyuk para putrana kitu teh, cisocana nyalangkrung. Saurna: ,,Deudeuh teuing anaking, bapa Ujang mah saumur-umur oge moal papanggih jeung Ujang, lantaran lain bangsa manusa tapi bangsa dewa di Kaindraan.”

Para putra beuki panasaran bae ngadangu kasauran ibuna kitu teh, harita keneh duanana arunyukan, nyuhunkeun diwidian, bade jengkar milari ramana ka Kaindraan. Nyi Putri Grayati teu kinten ewedeunana, kieu kumaha-kitu kumaha, da puguh kagalih ku anjeunna oge, pantes eta murangkalih kacida paralayeunana patepang jeung ramana, lantaran ti barang gubrag ka dunya teu acan naringali rupa ramana. Ari diwidian kumaha, da anjeunna sakitu abotna, moal kiat paturay lami-lami.Tungtungna nya diupahan bae putrana teh bari disanggeman, yen anyeunna bade mujas-medi, neda-neda ka Batara Guru, supaya aranjeunna ditepangkeun jeung ramana.

Nepi kana waktuna nu mustari, dek Nyi Putri ngawitan muja, meruhkeun napsu nahan amarah, meleng nu diangen-angen. Dina hiji peuting Nyi Putri ngimpen, yen rama murangkalih teh geus lungsur ka dunya, ngarupakeun lauk anu kacida gedena; ayana di walungan Cilemer. Subuh-subuh keneh Nyi Putri miwarang putrana, newak eta lauk.Di walungan Cilemer para putra Nyi Grayati, tiasa newak lauk nu kacida gedena, lauk teh ngomong, pokna: ,,Ujang, ieu teh bapa maraneh. Ayeuna buru-buru bawa ka ema.” Para putra kacida kageteunana, ngadarangu lauk ngomong. Teu talangke deui tuluy eta lauk dicarandak dipintonkeun ka ibuna. Barang jol ka pajuneun Nyi Putri,janggelek lauk teh jadi nonoman, kasep gandang taya tanding, anggoan singsarwa endah. Nyi Putri calik, cong nyembah, ngahormat nu nembe sumping. Ti semet harita duanana teu papisah deui, ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak, runtut raut, silih pikadeudeuh silih pikaasih, riung mungpulung jeung para putra.

Kacaritakeun para putrana sanggeus ageung beuki katembong bae cahayana, kasep ngala ka ramana. Ari dina hiji poe duanana arunjukan ka ibu-rama, nyuhunkeun diwidian bade guguru elmu ka Kutatambaga di Banten-Girang. Sanayan ibu-ramana kacida aboteunana oge, da puguh biasana nu geus ahir baleg kudu nyiar pangarti.Teu kacatur mangsa guguru di Kutatambagana, kocapkeun sanggeus beres nyiar pangarti nampi pangaweruh para putra Nyi Grayati mulang ka lumburna di sisi walungan Cilemer. Barang sumping kacida heremengeunana, reh urut pakuwon iburamana bareto teh ajeuna jadi leuweung gerotan, jiga nu tacan pisan kasorang ku jalma.

Dilebah urut bumi ibuna, bet aya mariem ngarendeng dua handapeun tangkal kai.Manahna teu sak deui yen eta mariem teh kajajaden ibu-ramana. Ngenes ngangresna geus lain caritakeuneun. Ti harita ngung ngeng beja, nyaliara ka sakuliah nagara, jen aya tukang ngala suluh nu manggihan mariem sapasang di leuweung sisi walungan Cilemer.Lila ti lila kaemper-emper ka Sultan. Teras Sultan ngadawuhan mawa eta mariem ka Banten-Girang, tapi teu aya nu bisa mawa, teu kaongget-onggetkeun acan, dumeh kacida beuratna. Tidinya Sultan ngadegkeun saembara, saha-saha nu bisa mawa eta mariem duanana ka karaton, baris direndengankeun ka putri, putra Sultan nu ngan hijihijina,sarta baris diserenan nagara sabeulah ti wetan.Ahirna jol aya jajaka sumping ka dinya. Eta teh salah saurang putra Nyi Putri Grayati tea.

Anjeunna tiasa nyandak dua mariem, dipanggul bade disanggakeun ka Sultan. Barang geus meunang satengah poe angkatna, reg liren di tengah-tengah leuweung, bade ngareureuhkeun kacape, ari mariem ditunda di dinya dihandapeun tangkal kadu. Kawasna mariem teh embungeun ditunda di dinya, der bae ngamuk ngababukan tatangkalan, rereana tangkal kadu; nepi ka bungbang, taya tangkal anu ngari. Lebah dinya nelah nepi ka kiwari disarebut ,,Kadubungbang”.Geus kitu eta mariem ku anjeunna dicandak, teras panggul deui. Pasosorena jol sumping ka imah Panday, disuku Gunung Karang. Anjeunna mundut ngarereb di dinya sarta mundut dipanggeulangankeun mariem tea duanana, ambeh gampang ngajingjing. Isukna bral deui neraskeun lalampahanana, sarta salamet sumping ka karaton Sultan di Banten-Girang. Mariemna ku Sultan ditampi, lain dikieuna bae Sultan bingaheunana. Harita keneh nonoman teh direndengankeun ka Nyi Putri, putra Sultan, sarta dijungjung lungguh kana Bupati Jakarta, sakumaha perjangjian tea.

Mariem nu hiji dicandak ka Jakarta, nya nu ajeuna disebut si Jagur tea, nu sok diparunjung, dipuja-puja, dianggap karamat. Ari nu hiji deui ayana di Karangantu,kampung Pamayangan sisi Cibanten. Minangka pangeling-ngeling ka Ki Panday nu mangnyieunkeun geulang pangjingjingan mariem tea, urut lemburna dingaranan,,Panday Gelang”, kaajeunakeun jadi Pandeglang, dipalar gampang nyebutna.Kitu ringkesna sasakalana Pandeglang teh. Wallahu’alam bi’shawab.
Nah sekarang anda sudah tahu asal usul Pandeglang dan mari kita galakkan bersama "Kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang".

Rabu, 07 Oktober 2009

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Kenali dan kunjungi wisata di Pandeglang untuk mempromosikan secara gencar tentang keragaman budaya Indonesia. Kenali dan kunjungi wisata di Pandeglang tema yang dipopulerkan oleh situs urang pandeglang dengan memanfaatkan blogger tanah air. Sebahagian masyarakat di Indonesia tidak mengetahui Kabupaten Pandeglang, sebab informasi yang dibaca sebagian penduduk hanya berupa media lokal. Padahal Objek wisata di Pandeglang tidak kalah dengan objek wisata di Pulau Bali. Hanya saja kurang promosi, silahkan terus membaca artikel ini.

Kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang memang harus jika anda ingin alternatif tempat liburan yang baru. Pariwisata di Pandeglang memang sangat banyak mulai dari sumber daya alam nan religi, kesenian daerah dan kerajinan tangan serta makanan tradisional yang dapat anda nikmati jika liburan disana.

Penasaran? Itu yang ada pada pikiran anda, budget dana yang anda keluarkan untuk liburan di Pandeglang saya rasa tidaklah banyak. Karena jarak tempuh tidaklah begitu jauh, jika anda berada di pulau Sumatra. Untuk anda yang berasal dari Riau, tentu kekurangan tempat liburan. Kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang tidak salah lagi merupakan tempat tujuan liburan anda berikutnya. Biasanya Karyawan Perusahaan Migas di Riau liburan ke Bali dan Padang gak salah anda sekali-kali putar haluan.

Beberapa objek pariwisata yang dapat anda kunjungi yaitu pantai carita, Kawasan Wisata Tanjung Lesung, Kawasan Pantai Bama, Pantai Ciputih, Pemandian Cikoromoy, Curug Gendang dan Pemandian air panas belerang Cisolong. Sedangkan wisata kuliner yang dapat anda nikmat makanan Sate Kerbau Cikadueun, Nasi Uduk Mak Ijah, Bubur Ayam dan masih banyak makanan khas lainnya. Makanan-makanan yang disajikan masyarakat disana akan membangkitkan selera makan anda jika gak nafsu makan. Hmm… pasti anda akan ketagihan dengan kelezatannya. Belum lagi bahan makanan emping melinjo yang dapat anda olah menjadi hidangan yang sangat lezat.

Dan jika anda pulang dari liburan, bisa membawa sedikit bingkisan berupa patung badak yang terbuat dari kayu. Disaat liburan anda juga bisa melihat dan mengenal kesenian daerah seperti : Rampak Bedug, Debus, Padingdang Pandeglang dan Kesenian Saman.